BADAN INTERNASIONAL PENGAWAS DNS

BADAN INTERNASIONAL PENGAWAS DNS

IANA

IANA, singkatan dari Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).



IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:

* American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).

* Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).

* Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.

IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.


Indonesia Internet Exchange (IIX)

Indonesia Internet Exchange atau (IIX) merupakan tempat terhubungnya berbagai ISP(Internet Services Provider), penyedia layanan internet di Indonesia, sebut saja CBN, 3G-Net, Indosat M2, Telkomnet Instant dan lain-lain. Berdasarkan arti kata exchange berarti pertukaran sedangkan internet adalah kependekan dari Interconnection Networking. Dengan adanya IIX sambungan internet yang ada di Indonesia tidak harus berputar-putar melalui jalur yang ada di luar negeri dulu, baru kembali lagi ke Indonesia. Konsep penggabungan jalur berbagai ISP ke dalam suatu wadah dalam satu negara yang ada di Indonesia ini, merupakan yang pertama kali di dunia.


Pembentukan

IIX dibentuk oleh APJII yang awalnya bersifat amal dan sukarela dengan maksud menyatukan lalu lintas antar ISP di Indonesia sehingga tidak perlu transit ke luar negeri. Tujuan IIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memiliki kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk digunakan oleh setiap ISP yang memiliki ijin beroperasi di Indonesia. ISP yang tersambung ke IIX tanpa biaya lebar pita, hanya biaya sambungan fisik sepeti serat optik, jalur nirkabel ataupun sewaan, yang berbeda-beda. Cukup murah bagi ISP yang berada di Jakarta tetapi mahal bagi ISP yang ada di luar Jakarta, apalagi di luar Jawa, karena biaya sambungan fisiknya saja jauh lebih mahal daripada sambungan internasional termasuk kapasitas lebar pita langsung melalui satelit ke luar negeri.

IIX menjadi sebuah solusi atas keterbatasan infrastruktur isi dalam negeri yang seolah-olah terpisah dengan isi global. Dengan adanya IIX maka koneksi internet di Indonesia menjadi lebih murah. Indonesia Internet Exchange berkantor di Cyber Building 11th Floor, Jl. Kuningan Barat 8, Jakarta 12710.









Ranah internet tingkat teratas (Top Level Domain)

Ranah Internet Tingkat Teratas (Inggris: Top Level Internet Domain, TLD) merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama domain. Misalnya www.google.com memiliki domain teratas com (atau COM, karena nama domain tidak mempermasalahkan huruf besar atau kecil).

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) saat ini mengklasifikasikan Ranah Internet Tingkat Teratas ke dalam 3 jenis:

* country code top-level domains (ccTLD)

Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp untuk Jepang.

* generic top-level domains (gTLD)

Dipergunakan oleh macam-macam organisasi (sebagai contoh, .com untuk organisasi komersial). Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov (Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains (uTLD)), misalnya .biz, .info, .name and .pro.

* infrastructure top-level domains

Satu-satunya yang diterima adalah .arpa. Sementara domain .root ada tapi tanpa kejelasan mengenai untuk apa keberadaannya.



TLD umum

* .aero: industri pesawat terbang
* .arpa: Address and Routing Parameter Area
* .biz: bisnis
* .com: komersial
* .coop: koperasi
* .info: informasi
* .int: internasional
* .jobs: sumber daya manusia
* .museum: museum
* .name: nama perorangan
* .net: jaringan
* .org: organisasi
* .pro: profesi
* .travel: industri wisata
* .tv: televisi

TLD eksklusif Amerika Serikat

* .edu: pendidikan (eksklusif untuk Departement Pendidikan Amerika Serikat)
* .gov: pemerintah (eksklusif untuk pemerintah Amerika Serikat)
* .mil: militer (eksklusif untuk militer Amerika Serikat)

Walau demikian, nama ranah .edu digunakan pula dalam prakteknya untuk beberapa situs Indonesia.

Beberapa nama ranah lokal

* .go.id: didedikasikan untuk organisasi kepemerintahan di Indonesia
* .mil.id: penggunaan secara khusus oleh militer RI
* .co.id: bagi perusahaan atau lembaga komersial
* .or.id: untuk organisasi nirlaba
* .web.id: didesignasi untuk badan informal maupun pribadi
* .net.id: ranah umum untuk situs Internet
o .war.net.id: diperuntukkan warnet (warung Internet)
* .sch.id: ranah khusus untuk lembaga sekolah di Indonesia
* .ac.id: didedikasikan bagi lembaga akademik semisal universitas

TLD negara

AC Ascension
AD Andorra
AE Uni Emirat Arab
AF Afganistan
AG Antigua dan Barbuda
AI Anguilla
AL Albania
AM Armenia
AN Antillen Belanda
AO Angola
AQ Antartika (semua yang berada dibawah 60°S)
AR Argentina
AS Samoa Amerika
AT Austria
AU Australia
AW Aruba
AX Åland
AZ Azerbaijan
BA Bosnia Herzegovina
BB Barbados
BD Bangladesh
BE Belgia
BF Burkina Faso
BG Bulgaria
BH Bahrain
BI Burundi
BJ Benin
BM Bermuda
BN Brunei Darussalam
BO Bolivia
BR Brasil
BS Bahama
BT Bhutan
BV Pulau Bouvet
BW Botswana
BY Belarus
BZ Belize
CA Kanada
CC Kepulauan Cocos
CD Republik Demokrasi Kongo (d/h Zaire)
CF Republik Afrika Tengah
CG Republik Kongo
CH Swiss (Confoederatio Helvetica)
CI Pantai Gading
CK Kepulauan Cook
CL Cile
CM Kamerun
CN Republik Rakyat Cina
CO Kolombia
CR Kosta Rika
CS Serbia Montenegro
CU Kuba
CV Tanjung Verde
CX Pulau Natal
CY Siprus
CZ Ceko
DE Jerman
DJ Djibouti
DK Denmark
DM Dominika
DO Republik Dominika
DZ Aljazair
EC Ekuador
EE Estonia
EG Mesir
EH Sahara Barat
ER Eritrea
ES Spanyol (España)
ET Ethiopia
EU Uni Eropa
FI Finlandia
FJ Fiji
FK Kepulauan Falkland
FM Negara Federal Mikronesia
FO Kepulauan Faroe
FR Prancis
FX Prancis Metropolitan
GA Gabon
GB Britania Raya (sangat jarang, pada umumnya .uk yang dipakai)
GD Grenada
GE Georgia
GF Guyana Prancis
GG Guernsey
GH Ghana
GI Gibraltar
GL Greenland
GM Gambia
GN Guinea
GP Guadeloupe
GQ Guinea Ekuatorial
GR Yunani
GS Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
GT Guatemala
GU Guam
GW Guinea-Bissau
GY Guyana
HK Hong Kong
HM Pulau Heard dan Kepulauan McDonald
HN Honduras
HR Kroasia (Hrvatska)
HT Haiti
HU Hungaria
ID Indonesia
IE Irlandia
IL Israel
IM Isle of Man
IN India
IO Teritorial Britania di Samudra Hindia
IQ Irak
IR Iran
IS Islandia
IT Italia
JE Jersey
JM Jamaika
JO Yordania
JP Jepang
KE Kenya
KG Kirgizistan
KH Kamboja
KI Kiribati
KM Komoros
KN Saint Kitts dan Nevis
KP Korea Utara
KR Korea Selatan
KW Kuwait
KY Kepulauan Cayman
KZ Kazakhstan
LA Laos
LB Lebanon
LC Saint Lucia
LI Liechtenstein
LK Sri Lanka
LR Liberia
LS Lesotho
LT Lithuania
LU Luxemburg
LV Latvia
LY Libya
MA Maroko
MC Monako
MD Moldova
ME Montenegro
MG Madagaskar
MH Marshall Islands
MK Republik Makedonia
ML Mali
MM Myanmar
MN Mongolia
MO Makau
MP Kepulauan Mariana Utara
MQ Martinique
MR Mauritania
MS Montserrat
MT Malta
MU Mauritius
MV Maladewa
MW Malawi
MX Meksiko
MY Malaysia
MZ Mozambik
NA Namibia
NC Kaledonia Baru
NE Niger
NF Pulau Norfolk
NG Nigeria
NI Nikaragua
NL Belanda
NO Norwegia
NP Nepal
NR Nauru
NU Niue
NZ Selandia Baru
OM Oman
PA Panama
PE Peru
PF Polinesia Prancis (dengan Pulau Clipperton)
PG Papua Nugini
PH Filipina
PK Pakistan
PL Polandia
PM Saint-Pierre dan Miquelon
PN Kepulauan Pitcairn
PR Puerto Rico
PS Wilayah Palestina yang Terduduki (Tepi Barat dan Jalur Gaza)
PT Portugal
PW Palau
PY Paraguay
QA Qatar
RE Réunion
RO Rumania
RS Republik Serbia
RU Rusia
RW Rwanda
SA Arab Saudi
SB Kepulauan Solomon
SC Seychelles
SD Sudan
SE Swedia
SG Singapura
SH Saint Helena
SI Slovenia
SJ Kepulauan Svalbard dan Jan Mayen
SK Slovakia
SL Sierra Leone
SM San Marino
SN Senegal
SO Somalia
SR Suriname
ST São Tomé dan Príncipe
SU Bekas Uni Soviet (masih digunakan)
SV El Salvador
SY Syria
SZ Swaziland
TC Kepulauan Turks dan Caicos
TD Chad
TF Tanah Antartik dan Selatan Prancis
TG Togo
TH Thailand
TJ Tajikistan
TK Tokelau
TL Timor Leste
TM Turkmenistan
TN Tunisia
TO Tonga
TP Timor Leste (diganti ke TL)
TR Turki
TT Trinidad dan Tobago
TV Tuvalu
TW Taiwan
TZ Tanzania
UA Ukraina
UG Uganda
UK Britania Raya
UM Kepulauan Minor dan Terpencil Amerika Serikat
US Amerika Serikat
UY Uruguay
UZ Uzbekistan
VA Vatikan
VC Saint Vincent dan Grenadine
VE Venezuela
VG Kepulauan Virgin Britania
VI Kepulauan Virgin AS
VN Vietnam
VU Vanuatu
WF Wallis dan Futuna
WS Samoa (d/h Samoa Barat)
YE Yaman
YT Mayotte
YU Yugoslavia (sekarang Serbia Montenegro; kode berubah menjadi CS)
ZA Afrika Selatan (Zuid Afrika)
ZM Zambia
ZW Zimbabwe


Second Level Domains

.id

.id adalah top-level domain kode negara Internet untuk Indonesia. Sejak 1 September 2005, domain .id dikelola oleh Departemen Komunikasi dan Informasi Indonesia. Sebelumnya domain .id dikelola melalui kerjasama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan pengelola domain .id (ccTLD-ID).

Mulai 1 Mei 2007 pengelolaan domain .id sepenuhnya berada di tangan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk komunitas teknologi informasi di Indonesia.[1]

Second Level Domains

* co.id — Perusahaan
* or.id — Organisasi
* net.id - Penyelenggara jasa internet atau telekomunikasi
* go.id — Pemerintahan
* mil.id - Militer
* ac.id - Lembaga pendidikan tinggi
* sch.id - Sekolah
* web.id - umum




Cara kerja DNS tersebut dapat kita lihat pada gambar diatas, misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www.google.com .
1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk menanyakan IP Address www.google.com .
2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya.
3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server) untuk mengetahui alamat IP dari DNS server yang mengelola domain www.google.com .
4. Jika domain www.google.com benar-benar exist, maka Root DNS akan mendapatkan alamat IP server DNS www.google.com, kemudian alamat dikirim ke server DNS lokal kita.
5. Server DNS lokal akan mengontak Server DNS www.google.com untuk menanyakan alamat IP dari www.google.com , dan Server DNS www.google.com memberikan data alamat IP www.google.com
6. Server DNS lokal memberitahu alamat IP untuk www.google.com kepada Browser/Client (PC kita).
7.Kemudian kita menggunakan alamat itu untuk diisikan ke dalam IP Packet untuk menghubungi www.google.com.



Teori bekerja DNS
Para Pemain Inti
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
• DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
• recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
dan ...
• authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
Pengertian beberapa bagian dari nama domain
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
• Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
• Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
• Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).
Sebuah contoh dari teori rekursif DNS
Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
• Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
• Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"
• Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
• Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
• Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).
Pengertian pendaftaran domain dan glue records
Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang.
Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.
Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record (daftar lekat???)
DNS dalam praktek
Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".
Caching dan masa hidup (caching and time to live)
Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.
Waktu propagasi (propagation time)
Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.
DNS di dunia nyata
Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.
DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Jika administrator sistem telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS resolver umumnya akan mengacu ke server nama mereka. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.
Penerapan DNS lainnya
Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
• Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
• Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.
• Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
• Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.
DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer
Jenis-jenis catatan DNS
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
• A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
• AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
• CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
• [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
• PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
• NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
• SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
• SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
• Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.
Nama domain yang diinternasionalkan
Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.
Perangkat lunak DNS
Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
• BIND (Berkeley Internet Name Domain)
• djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
• MaraDNS
• QIP (Lucent Technologies)
• NSD (Name Server Daemon)
• PowerDNS
• Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
• dig (the domain information groper)
Pengguna legal dari domain
Pendaftar (registrant)
Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders)
ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.
Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detil WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar.
Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.
Kontak Administratif (Administrative Contact)
Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
• keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain
• otorisasi untuk melakukan update ke alamat fisik, alamat email dan nomor telepon dan lain sebagainya via WHOIS
Kontak Teknis (Technical Contact)
Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banuak fungsi kontak teknis termasuk:
• memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain
• update zona domain
• menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)
Kontak Pembayaran (Billing Contact)
Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.
Server Nama (Name Servers)
Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain.

SEJARAH DNS (domain name system)

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.



Sejarah singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.



A Data circuit-terminating equipment (DCE) adalah perangkat yang duduk antara peralatan terminal data (DTE) dan transmisi data sirkuit. Hal ini juga disebut komunikasi data peralatan dan peralatan pembawa data.




Dalam data stasiun, menyelenggarakan fungsi DCE seperti konversi sinyal, coding, dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE atau menengah. Interfacing peralatan mungkin diperlukan untuk beberapa perangkat terminal data (DTE) ke dalam sebuah rangkaian transmisi atau saluran dan dari rangkaian transmisi atau saluran ke DTE.

Meskipun istilah ini paling sering digunakan dengan RS-232, beberapa standar komunikasi data yang menetapkan berbagai jenis antarmuka antara DCE dan DTE. The DCE adalah perangkat yang berkomunikasi dengan sebuah perangkat DTE dalam standar ini. Standar yang menggunakan tata-nama ini meliputi:

* Federal Standard 1037C, MIL-STD-188
* RS-232
* Beberapa standar ITU-T di seri V (terutama V.24 dan V.35)
* Beberapa standar ITU-T di seri X (terutama X.21 dan X.25)

Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (internal clocking) dan mensinkronisasi perangkat DTE pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti peraturan lain untuk pin penugasan. Perangkat DTE biasanya mengirim pada konektor pin nomor 2 dan menerima pin konektor pada nomor 3. Perangkat DCE justru sebaliknya: nomor 2 pin connector pin connector menerima dan nomor 3 mentransmisikan sinyal.

Biasanya, perangkat DTE terminal (atau komputer), dan DCE adalah modem.

Ketika dua perangkat, yang kedua DTE atau keduanya DCE, harus dihubungkan satu sama lain tanpa sebuah modem atau sebuah media serupa penerjemah antara mereka, semacam kabel "crossover" harus digunakan, yaitu modem null untuk RS-232 atau seperti biasa untuk Ethernet.

Data terminal equipment (DTE)

Peralatan terminal data (DTE) adalah instrumen akhir yang mengubah informasi pengguna ke reconverts sinyal atau sinyal yang diterima. Ini juga dapat disebut ekor sirkuit. Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE). The DTE / DCE klasifikasi ini diperkenalkan oleh IBM.

Dua jenis perangkat diasumsikan pada masing-masing ujung kabel yang saling berhubungan untuk kasus hanya menambahkan DTE ke topologi (misalnya ke sebuah hub, DCE), yang juga membawa kasus sepele yang kurang interkoneksi perangkat dari jenis yang sama: DTE -DTE atau DCE-DCE. Kasus-kasus seperti perlu kabel crossover, seperti untuk Ethernet atau null modem untuk RS-232.



Sebuah DTE adalah unit fungsional stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data atau data yang tenggelam dan menyediakan komunikasi data fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link.

Peralatan terminal data mungkin satu peralatan atau subsistem yang saling terkait dari berbagai potongan-potongan peralatan yang melakukan semua fungsi yang diperlukan yang diperlukan untuk mengizinkan pengguna untuk berkomunikasi. Seorang pengguna berinteraksi dengan DTE (misalnya melalui antarmuka mesin-manusia), atau mungkin DTE pengguna.

Biasanya, perangkat DTE terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah modem.

DTE biasanya konektor laki-laki dan DCE adalah konektor perempuan.

Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (internal clocking) dan mensinkronisasi perangkat DTE pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti peraturan lain untuk pin penugasan.

* 25 pin DTE perangkat transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.
* 25 pin DCE perangkat transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2.
* 9 pin DTE perangkat transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2.
* 9 pin DCE perangkat transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.

Istilah ini juga umumnya digunakan dalam peralatan Cisco Telco dan konteks untuk menunjukkan suatu perangkat [klarifikasi diperlukan] tidak dapat menghasilkan sinyal clock, maka PC ke PC koneksi Ethernet juga dapat disebut DTE DTE ke komunikasi. Komunikasi ini dilakukan melalui kabel "crossover Ethernet sebagai lawan dari PC ke DCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel Ethernet lurus.

Asynchronous Transfer Mode (ATM)

Modus transfer asinkron (ATM) adalah elektronik teknologi transmisi data digital. ATM diimplementasikan sebagai protokol jaringan dan pertama kali dikembangkan pada pertengahan 1980-an. Tujuannya adalah untuk merancang jaringan satu strategi yang bisa mengangkut real-time video conference dan audio, serta file gambar, teks dan email. Dua kelompok, International Telecommunication Union dan ATM Forum yang terlibat dalam penciptaan standar.




ATM adalah berorientasi paket yang menggunakan metode transfer asinkron waktu division multiplexing (TDM) teknik. [1] It encode data ke dalam kecil sel-sel berukuran tetap (sel relay) dan data link layer menyediakan layanan yang berjalan diatas layer 1 OSI link fisik. Ini berbeda dari teknologi lain berdasarkan paket-switched network (seperti Internet Protocol atau Ethernet), di mana paket-paket berukuran variabel (dikenal sebagai bingkai ketika referensi Layer 2) digunakan. ATM mengekspos sifat dari kedua circuit switched dan packet switched jaringan kecil, sehingga cocok untuk jaringan data yang luas serta real-time media transportasi. ATM menggunakan model berorientasi sambungan dan membentuk sirkuit virtual antara dua endpoint sebelum pertukaran data yang sebenarnya dimulai.
Keberhasilan dan tantangan teknologi ATM

ATM telah terbukti sangat sukses dalam skenario WAN dan banyak penyedia telekomunikasi telah menerapkan ATM di wide-area network core. Banyak implementasi ADSL juga menggunakan ATM. Namun, ATM telah gagal untuk mendapatkan luas digunakan sebagai teknologi LAN, dan kurangnya pembangunan telah menahan pengerahan penuh sebagai satu-satunya mengintegrasikan teknologi jaringan dalam cara bahwa penemu awalnya ditujukan. Karena akan selalu ada baik merek-baru dan link-lapisan lapuk teknologi, khususnya di daerah LAN, tidak semuanya akan cocok dengan jaringan optik yang sinkron model yang dirancang ATM. Oleh karena itu, sebuah protokol yang diperlukan untuk memberikan pemersatu lapisan atas kedua ATM dan non-ATM link lapisan, seperti ATM itu sendiri tidak bisa mengisi peran itu. IP sudah melakukan itu, karena itu, sering kali ada gunanya dalam menerapkan ATM pada lapisan jaringan.

Di samping itu, kebutuhan sel-sel untuk mengurangi jitter telah menurun sebagai kecepatan transportasi meningkat (lihat di bawah), dan perbaikan dalam Voice over IP (VoIP) telah membuat pidato dan integrasi data yang mungkin pada lapisan IP, sekali lagi menghilangkan insentif untuk mana-mana penyebaran ATM. Kebanyakan Telcos sekarang berencana untuk mengintegrasikan kegiatan jaringan suara mereka ke jaringan IP mereka, daripada mereka ke dalam jaringan IP suara infrastruktur.

MPLS, umum Layer 2 protokol packet switching, mengadopsi banyak ide suara teknis dari ATM. ATM tetap disebarkan secara luas, dan digunakan sebagai layanan multiplexing dalam jaringan DSL, dimana DSL cocok kompromi rendah-data-kebutuhan tingkat baik. Pada gilirannya, dukungan jaringan DSL IP (dan layanan IP seperti VoIP) melalui ATM dan PPP over Ethernet over ATM (RFC 2684).

ATM akan tetap digunakan untuk beberapa waktu pada interkoneksi berkecepatan tinggi di mana operator telah berkomitmen untuk penyebaran ATM yang ada; ATM digunakan di sini sebagai cara untuk menyatukan PDH / SDH lalu lintas dan packet-switched lalu lintas di bawah satu infrastruktur.
Hal ini sering mengklaim bahwa "ATM semakin ditantang oleh kecepatan dan persyaratan lalu lintas berkumpul membentuk jaringan. Secara khusus, kompleksitas Segmentasi dan reassembly (SAR) membebankan bottleneck performa, seperti SARS tercepat dikenal dijalankan pada 10 Gbit / s" Namun dengan ATM interface yang tersedia sampai dengan STM-16 (2.5Gbps - seperti Cisco SPA-1XOC48-ATM untuk router seri 7.600) dan bahkan STM-64 (misalnya 10Gbps Cisco MGX 8.950 OC-192c/STM-64) ATM masih dapat dengan mudah bahkan menantang 10GE antarmuka untuk kecepatan dan biasanya melebihi kemampuan protokol lain dalam hal Quality of Service - terutama pada sibuk link.
Sejauh masalah SAR SAR prihatin karena dilakukan di tepi jaringan ATM ini bukan inti masalah switching melainkan tugas ke tepi kiri perangkat (atau aplikasi itu sendiri) dan saat ini (seperti pada 2009) itu akan benar mengatakan bahwa setiap satu antarmuka pada router berjuang melebihi throughput 10Gbps dan keterbatasan 10Gbps ini tidak terbatas hanya ATM SAR tetapi juga kemampuan switching dan routing dari interface Router pada umumnya.

Saat ini ada kemungkinan bahwa implementasi gigabit Ethernet (10Gbit-Ethernet, Metro Ethernet) akan menggantikan teknologi ATM sebagai pilihan dalam implementasi WAN baru.

Minat dalam menggunakan ATM asli untuk membawa video dan audio telah meningkat baru-baru ini [update]. Dalam lingkungan ini, latency rendah dan sangat tinggi kualitas layanan yang diperlukan untuk menangani linier stream audio dan video. Menuju tujuan ini sedang dikembangkan standar seperti AES47 (IEC 62365), yang menyediakan standar profesional audio terkompresi transportasi atas ATM. Ini bisa membandingkan dengan video profesional over IP.
ATM konsep


Mengapa sel?

Mempertimbangkan ujaran dikurangi untuk paket-paket, dan dipaksa untuk berbagi link dengan lalu lintas data bursty (lalu lintas dengan beberapa paket data yang besar). Tidak peduli betapa kecilnya paket pidato bisa dibuat, mereka akan selalu menjumpai ukuran penuh paket data, dan di bawah kondisi antrian normal, mungkin mengalami penundaan antrian maksimum. Itu sebabnya semua paket harus memiliki ukuran kecil yang sama, sel-sel tepat. Selain struktur sel tetap berarti bahwa ATM dengan mudah dapat diaktifkan oleh hardware tanpa penundaan yang melekat diperkenalkan oleh perangkat lunak diaktifkan dan routed frame.

Dengan demikian, para perancang ATM dimanfaatkan sel data yang kecil untuk mengurangi jitter (penundaan varians, dalam kasus ini) di stream data multiplexing. Pengurangan jitter (dan juga end-to-end round-trip penundaan) adalah terutama penting saat membawa lalu lintas suara, karena suara digitized konversi ke sinyal audio analog adalah real-time inheren proses, dan untuk melakukan pekerjaan yang baik, codec yang tidak merata ini membutuhkan jarak (di waktu) aliran data item. Jika item data berikutnya tidak tersedia saat dibutuhkan, codec yang diperlukan tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk menghasilkan keheningan atau menebak - dan jika data terlambat, tidak ada gunanya, karena periode waktu ketika seharusnya telah dikonversi ke sinyal telah sudah berlalu.

Pada saat desain ATM, 155 Mbit / s SDH (135 Mbit / s payload) dianggap sebuah link jaringan optik cepat, dan banyak PDH link dalam jaringan digital yang jauh lebih lambat, mulai 1,544-45 Mbit / s dalam Amerika Serikat, dan 2-34 Mbit / s di Eropa.

Pada tingkat ini, khas penuh panjang 1500 byte (12.000-bit) paket data akan membawa 77,42 μs untuk mengirimkan. Dalam kecepatan yang lebih rendah-link, seperti 1.544 Mbit / s T1 link, sebuah paket 1500 byte akan memakan waktu hingga 7,8 milidetik.

Sebuah penundaan antrian yang disebabkan oleh beberapa paket data tersebut mungkin akan melebihi angka 7,8 ms beberapa kali, di samping semua paket generasi keterlambatan dalam pidato paket yang lebih pendek. Ini jelas tidak dapat diterima untuk pidato lalu lintas, yang perlu memiliki jitter rendah dalam aliran data yang dimasukkan ke codec yang diperlukan jika ingin menghasilkan suara berkualitas baik. Sebuah sistem suara paket ini dapat menghasilkan dalam beberapa cara:

* Apakah pemutaran penyangga antara jaringan dan codec yang diperlukan, satu cukup besar untuk pasang codec di atas hampir semua jitter dalam data. Hal ini memungkinkan merapikan luar jitter, tapi penundaan diperkenalkan oleh perjalanan melalui buffer akan memerlukan echo cancellers bahkan di jaringan lokal, ini dianggap terlalu mahal pada saat itu. Juga, itu akan meningkatkan keterlambatan di saluran, dan percakapan ini sulit di-delay tinggi saluran.

* Membangun sistem yang inheren dapat memberikan jitter rendah (dan keseluruhan minimal delay) untuk lalu lintas yang memerlukannya.

* Operasi pada dasar pengguna 1:1 (yaitu, pipa yang berdedikasi).

Desain ATM ditujukan untuk jitter rendah antarmuka jaringan. Namun, untuk dapat memberikan penundaan queueing pendek, tetapi juga dapat membawa datagrams besar, ia harus memiliki sel. ATM bubar semua paket, data, dan suara aliran menjadi 48-byte potongan, menambahkan routing 5-byte header untuk masing-masing sehingga mereka bisa berkumpul kembali nanti. Pilihan 48 byte adalah politik ketimbang teknis. [2] Ketika itu standarisasi CCITT ATM, pihak dari Amerika Serikat menginginkan 64-byte payload karena ini dirasakan menjadi kompromi yang baik antara muatan yang lebih besar dioptimalkan untuk transmisi data dan lebih pendek payloads dioptimalkan untuk aplikasi real-time seperti suara; pihak dari Eropa ingin 32-byte payloads karena ukuran kecil (dan karena itu transmisi pendek kali) menyederhanakan aplikasi suara sehubungan dengan gema. Sebagian besar dari pihak Eropa akhirnya datang ke argumen yang dibuat oleh Amerika, tetapi Perancis dan beberapa orang lainnya bertahan selama sel panjang yang lebih pendek. With 32 bytes, Perancis akan mampu menerapkan ATM suara berbasis jaringan dengan panggilan dari satu ujung ke ujung lain perancis tidak memerlukan gema. 48 byte (ditambah header 5 byte = 53) dipilih sebagai kompromi antara kedua belah pihak. 5-byte header itu dipilih karena ada anggapan bahwa 10% dari maksimum payload adalah harga yang harus dibayar untuk routing informasi. ATM multiplexing 53-byte ini sel bukan paket. Melakukan hal mengurangi kasus terburuk jitter karena sel contention dengan faktor hampir 30, meminimalkan perlunya echo cancellers.
[sunting] Sel dalam praktek

ATM mendukung berbagai jenis layanan melalui ATM Adaptation Layer (AAL). Standar AALs termasuk AAL1, AAL2, dan AAL5, dan jarang digunakan AAL3 dan AAL4. AAL1 digunakan untuk kecepatan bit konstan (CBR) layanan dan emulasi sirkuit. AAL2 melalui AAL4 digunakan untuk kecepatan bit variabel (VBR) jasa, dan AAL5 untuk data. AAL yang digunakan untuk sel tertentu tidak dikodekan dalam sel. Sebaliknya, ini dinegosiasikan oleh atau dikonfigurasi di titik-titik ujung pada per-virtual-dasar sambungan.

Setelah desain awal ATM, jaringan telah menjadi jauh lebih cepat. A 1500 byte (12.000-bit) ukuran penuh Ethernet mengambil paket hanya 1,2 μs untuk mengirimkan pada 10 Gbit / s jaringan optik, mengurangi kebutuhan sel-sel kecil untuk mengurangi jitter karena pertengkaran. Beberapa orang menganggap bahwa hal ini membuat kasus untuk menggantikan ATM dengan Ethernet di jaringan tulang punggung. Namun, perlu dicatat bahwa peningkatan kecepatan link sendiri tidak mengurangi jitter karena antrian. Sebagai tambahan, perangkat keras untuk melaksanakan layanan adaptasi untuk IP paket adalah sangat mahal pada kecepatan tinggi. Khusus, dengan kecepatan OC-3 dan di atas, biaya segmentasi dan reassembly (SAR) hardware membuat ATM kurang kompetitif untuk IP dari paket Over SONET (POS). SAR berarti bahwa batas-batas kinerja tercepat IP interface router ATM STM16 - STM64 yang sebenarnya membandingkan, sementara pada 2004 [update] POS dapat beroperasi pada OC-192 (STM64) dengan kecepatan yang lebih tinggi diharapkan di masa depan.

Pada link lambat atau penumpukan (622Mbit / s dan di bawah), ATM masih masuk akal, dan karena alasan inilah kebanyakan sistem ADSL menggunakan ATM sebagai lapisan perantara antara fisik dan link layer Layer 2 protokol seperti PPP atau Ethernet.

Pada kecepatan rendah ini, ATM menyediakan kemampuan yang berguna untuk menjalankan beberapa logical sirkuit pada satu medium fisik atau virtual, walaupun ada teknik lain, seperti Multi-link PPP dan Ethernet VLAN, yang adalah opsional dalam implementasi VDSL. DSL dapat digunakan sebagai metode akses jaringan ATM, memungkinkan terminasi DSL titik dalam kantor sentral telepon untuk menghubungkan ke banyak penyedia layanan Internet di wide-area jaringan ATM. Di Amerika Serikat, setidaknya, ini telah memungkinkan penyedia DSL DSL untuk menyediakan akses ke pelanggan dari banyak penyedia layanan internet. Karena salah satu titik terminasi DSL dapat mendukung multi ISP, kelayakan ekonomi DSL secara substansial meningkat.
[sunting] Mengapa virtual circuit?

ATM beroperasi sebagai saluran transportasi berbasis lapisan, menggunakan sirkuit Virtual (VCs). Ini mencakup dalam konsep Virtual Paths (VP) dan Virtual Saluran. Setiap sel ATM memiliki 8 - atau 12-bit Virtual Path Identifier (VPI) dan 16-bit Virtual Channel Identifier (VCI) pasangan didefinisikan dalam header. Bersama-sama, ini mengidentifikasi rangkaian virtual yang digunakan oleh koneksi. Panjang VPI bervariasi tergantung pada apakah sel dikirim pada antarmuka pengguna-jaringan (di tepi jaringan), atau jika dikirimkan pada jaringan-jaringan (dalam jaringan).

Seperti sel-sel ini melintasi jaringan ATM, beralih terjadi dengan mengubah VPI / VCI nilai (label swapping). Meskipun VPI / VCI nilai-nilai yang tidak selalu konsisten dari satu ujung sambungan ke yang lain, konsep suatu rangkaian konsisten (tidak seperti IP, di mana setiap paket bisa sampai ke tempat tujuan dengan rute yang berbeda dari yang lain).

Keuntungan lain dari penggunaan virtual circuit dilengkapi dengan kemampuan untuk menggunakannya sebagai multiplexing lapisan, sehingga memungkinkan berbagai layanan (seperti suara, Frame Relay, n * 64 channels, IP).
[sunting] Menggunakan virtual circuit sel dan rekayasa lalu lintas

Konsep ATM kunci lain lalu lintas melibatkan kontrak. Ketika sirkuit ATM tetapkan setiap mengaktifkan rangkaian informasi dari kelas lalu lintas sambungan.

ATM kontrak lalu lintas merupakan bagian dari mekanisme yang "Quality of Service" (QoS) yang terjamin. Ada empat tipe dasar (dan beberapa varian) yang masing-masing memiliki satu set parameter menggambarkan sambungan.

1. CBR - Constant bit rate: sebuah Peak Cell Rate (PCR) yang ditentukan, yang konstan.
2. VBR - Variable bit rate: tingkat sel rata-rata yang ditentukan, yang dapat puncak pada tingkat tertentu untuk interval maksimum sebelum bermasalah.
3. ABR - Tersedia bit rate: laju dijamin minimum ditetapkan.
4. UBR - Unspecified bit rate: lalu lintas dialokasikan untuk semua sisa kapasitas transmisi.

VBR memiliki real-time dan non-real-time varian, dan berfungsi untuk "bursty" lalu lintas. Non-real-time biasanya disingkat vbr-nrt.

Sebagian besar kelas lalu lintas juga memperkenalkan konsep Variasi Cell Delay Toleransi (CDVT), yang mendefinisikan "gumpalan" sel pada waktunya.

Untuk mempertahankan kontrak lalu lintas, jaringan biasanya menggunakan "membentuk", sebuah kombinasi dari antrian dan menandai sel. "Policing" umumnya lalu lintas memberlakukan kontrak.
Lalu Lintas membentuk

Traffic shaping biasanya terjadi pada titik masuk ke jaringan ATM dan upaya untuk memastikan bahwa aliran sel akan memenuhi kontrak lalu lintas.
Lalu Lintas kepolisian

Untuk mempertahankan performa jaringan, jaringan mungkin polisi virtual circuit terhadap lalu lintas mereka kontrak. Jika suatu rangkaian lalu lintas melebihi kontrak, jaringan dapat menjatuhkan sel atau tandai Rugi Cell Prioritas (CLP) bit (untuk mengidentifikasi sel sebagai discardable jauh di bawah garis). Dasar kepolisian bekerja pada sebuah sel oleh sel dasar, tapi ini adalah sub-optimal untuk paket dikemas lalu lintas (seperti membuang sel tunggal akan membatalkan seluruh paket). Akibatnya, skema seperti Partial Packet Discard (PPD) dan Early Packet Discard (EPD) telah dibuat yang akan membuang seluruh rangkaian sel sampai frame berikutnya dimulai. Hal ini akan mengurangi jumlah sel-sel tidak berguna dalam jaringan, menghemat bandwidth untuk frame penuh. PPD EPD dan bekerja dengan koneksi AAL5 ketika mereka menggunakan akhir frame sedikit untuk mendeteksi akhir paket.
Jenis-jenis virtual circuit dan jalan

ATM dapat membangun virtual circuit dan virtual jalan baik statis atau dinamis. Sirkuit statis (tetap virtual circuit atau PVC) atau path (jalur virtual tetap atau PVPs) mengharuskan provisioner harus membangun rangkaian sebagai rangkaian segmen, satu untuk masing-masing sepasang melalui antarmuka yang dilaluinya.

PVPs dan PVC, meskipun secara konseptual sederhana, memerlukan upaya yang signifikan dalam jaringan besar. Mereka juga tidak mendukung re-routing pelayanan dalam hal terjadi kegagalan. PVPs dibangun secara dinamis (soft PVPs atau SPVPs) dan PVC (soft PVC atau SPVCs), sebaliknya, yang dibangun dengan menentukan karakteristik rangkaian (layanan "kontrak") dan dua endpoint.

Akhirnya, membangun jaringan ATM dan meruntuhkan virtual circuit switched (SVCs) pada permintaan ketika diminta oleh berakhirnya peralatan. Satu aplikasi untuk SVCs adalah untuk membawa panggilan telepon individu ketika jaringan switch telepon ini saling dihubungkan oleh ATM. SVCs juga digunakan dalam upaya untuk mengganti area lokal jaringan dengan ATM.
Virtual sirkuit routing

Sebagian besar jaringan ATM mendukung SPVPs, SPVCs, dan menggunakan SVCs Private Network Node Interface atau Private Network-to-Network Interface (PNNI) protokol. PNNI menggunakan terpendek yang sama-path-algoritma pertama yang digunakan oleh OSPF dan IS-IS untuk rute paket IP untuk berbagi informasi antara switch topologi dan memilih rute melalui jaringan. PNNI juga mencakup mekanisme summarization sangat kuat untuk memungkinkan pembangunan jaringan yang sangat besar, serta panggilan masuk control (CAC) algoritma yang menentukan apakah cukup bandwidth yang tersedia pada rute yang diusulkan melalui jaringan untuk memenuhi persyaratan layanan VC atau VP.
Hubungi koneksi masuk dan pembentukan

Sebuah jaringan harus membuat sambungan sebelum kedua pihak dapat mengirim sel satu sama lain. Di ATM ini disebut virtual circuit (VC). Dapat menjadi permanen Virtual circuit (PVC), yang diciptakan administratif di endpoint, atau beralih Virtual circuit (SVC), yang diciptakan sebagai diperlukan oleh pihak berkomunikasi. SVC penciptaan dikelola oleh sinyal, di mana pihak meminta menunjukkan alamat pihak penerima, jenis layanan yang diminta, dan apa saja parameter lalu lintas mungkin berlaku untuk layanan yang dipilih. "Panggilan masuk" ini kemudian dilakukan oleh jaringan untuk memastikan bahwa sumber daya yang diminta tersedia dan bahwa ada rute untuk sambungan.
Struktur sel ATM

Sel ATM terdiri dari sebuah 5-byte header dan 48 byte payload. Payload size of 48 byte terpilih sebagai dijelaskan di atas ( "Mengapa sel?").

ATM mendefinisikan dua sel yang berbeda format: NNI (Network-Network Interface) dan UNI (User-Network Interface). Sebagian besar ATM link menggunakan format sel UNI.
ATM menggunakan PT lapangan untuk menunjuk berbagai jenis sel khusus untuk operasi, administrasi, dan pemeliharaan (OAM) tujuan, dan untuk menggambarkan batas-batas paket dalam beberapa AALs.

Beberapa link ATM HEC protokol menggunakan lapangan untuk mengemudikan CRC Framing Berbasis algoritma, yang memungkinkan menemukan sel-sel ATM tanpa overhead diperlukan melampaui apa yang biasa diperlukan untuk perlindungan header. 8-bit CRC digunakan untuk mengoreksi single-bit header kesalahan dan mendeteksi header multi-bit error. Ketika header multi-bit kesalahan yang terdeteksi, arus dan sel-sel berikutnya menjatuhkan sampai sel tanpa header kesalahan yang ditemukan.

Sebuah sel UNI cadangan dalam bidang GFC untuk mengontrol aliran lokal / sistem submultiplexing antara pengguna. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan beberapa terminal berbagi satu koneksi jaringan, dengan cara yang sama bahwa dua telepon ISDN bisa berbagi satu koneksi ISDN tingkat dasar. Semua empat bit GFC harus nol secara default.

Format sel yang bereplikasi NNI UNI format yang hampir sama persis, kecuali bahwa 4-bit bidang GFC dialokasikan kembali ke lapangan VPI, memperluas VPI sampai 12 bit. Dengan demikian, NNI satu interkoneksi ATM mampu menangani hampir 212 wakil presiden hingga hampir 216 VCs masing-masing (dalam praktiknya beberapa nomor VP dan VC are reserved).

Circuit switching

Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.
Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini.



Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.
Sistem telepon zaman dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching. Pelanggan meminta operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain. Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung. Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi tidak digunakan (silent).
Akhir-akhir ini sudah dapat dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang mengalami multiplexing selalu berada pada salah satu dari dua kondisi ini : dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam keadaan idle. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Disisi lain, keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.
Pendekatan lain adalah packet switching yang membagi data yang akan dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi kepingan-kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi. Dengan pendekatan ini banyak pasangan node dapat melakukan komunikasi yang hampir simultan pada kanal yang sama. Dengan tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.

Frame relay

Frame Relay adalah protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu Wide Area Network (WAN).[1] Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI.[2] Protokol Frame Relay menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada Frame Relay.
Keuntungan Frame Relay
Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:[3]
• Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya, banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
• Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.



Standarisasi Frame Relay
Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan protokol ini untuk berinteroperasi pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management Interface (LMI).[4]

Format Frame Relay
Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:[5]

Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.
Address
Terdiri dari beberapa informasi:
1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan
Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima.
Sirkuit Virtual
Frame pada Frame Relay dikirimkan ke tujuannya dengan menggunakan sirkit virtual (jalur logikal dalam jaringan). Sirkit Virtual ini bisa berupa Sirkit Virtual Permanen (Permanent Virtual Circuit / PVC), atau Sirkit Virtual Switch (Switched Virtual Circuit / SVC)


Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah koneksi yang terbentuk untuk menghubungkan 2 peralatan secara terus menerus tanpa memperhitungkan apakah sedang ada komunikasi data yang terjadi di dalam sirkit tersebut. PVC tidak memerlukan proses pembangunan panggilan seperti pada SVC dan memiliki 2 status kerja:
1. Data Transfer, pengiriman data sedang terjadi dalam sirkit
2. Idle, koneksi antar titik masih aktif tapi tidak ada data yang dikirimkan dalam sirkit
Switched Virtual Circuit (SVC)
SVC adalah koneksi sementara yang terbentuk hanya pada kondisi dimana pengiriman data berlangsung. Status-status dalam koneksi ini adalah:
1. Call Setup, hubungan antar perangkat sedang dibangun
2. Data Transfer, data dikirimkan antar perangkat dalam sirkit virtual yang telah dibangun
3. Idle, ada koneksi aktif yang telah terbentuk, tetapi tidak ada data yang lewat di dalamnya
4. Call Termination, pemutusan hubungan antar perangkat, terjadi saat waktu idle melebihi patokan yang ditentukan

PACKET SWITCHING

Pada hubungan Circuit Switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to
point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak
untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan
semakin meningkat di samping pengaturan switching menjadi sangat komplek.
Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini
tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena sifatnya, biasanya
mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga untuk menggabungkan
suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu akan sulit diwujudkan.
Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan di atas adalah
dengan metoda data switching (packet switching). Dengan pendekatan ini, pesan yang
dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambahkan
informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim, digunakan
untuk membantu proses pencarian rute dalam suatu jaringan ehingga pesan dapat sampai
ke alamat tujuan.



Packet Switching

Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam
packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi
beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket
data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari
berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk
kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
(telkom.net)
Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan.
Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara
berurutan yang disebut paket.
Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan
Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke
titik berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim
untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan

Circuit switching antara lain:

1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang
dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.

2. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang
berbeda data rate-nya
.
3. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang
akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban
lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model packet switching, paket tetap bisa
dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).

4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian
paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk
dikirim dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan
mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang
lebih rendah.

Contoh- contoh applikasi packet switching
TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet Switching” yang berasal dari
proyek DARPA (development of Defense Advanced Research Project Agency) di tahun
1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET.
Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM mirip dengan
konsep yang digunakan packet-switching yaitu transfer informasi dilakukan dalam format
sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran
tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan
harus dibangun hubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang
berfungsi sebagai interface (baca: antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengan
komputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnya dapat bercakapcakap
atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
GPRS adalah teknologi packet Switching data pada GSM. Teknologi yang dikenal
sebagai generasi 2.5 ini, merupakan pengembangan dari teknologi Circuit Switching pada
GSM.
Berbeda dengan teknologi Circuit Switching, pada GPRS koneksi ke jaringan hanya
dilakukan pada saat mengirimkan data. Data tersebut dikirim sekaligus dalam satu ´paket
´, sehingga lebih efisien dibanding koneksi permanen pada teknologi circuit-switching.
Sehingga biaya yang dibebankan pun, jauh lebih murah. Selain itu kecepatan transmisi
datanya jauh lebih cepat, yaitu sampai 115 Kilobyte per second(Kbps). Padahal,
sebelumnya kemampuan transmisi data pada GSM hanya 9,56 Kbps.
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Protocol ini dapat mendukung 1 kanal data asinkron, 3 kanal suara sinkron
simultan atau 1 kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan
suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung 1 kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal
asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah
sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode
simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Tipe- tipe packet switching
Virtual circuit eksternal dan internal

Virtual Circuit pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logik yang dibentuk untuk
menyambungkan dua stasiun. Paket dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan nomor
urut.
Stasiun A mengirimkan 6 paket. Jalur antara A dan B secara logik disebut sebagai jalur 1,
sedangkan jalur antara A dan C disebut sebagai jalur 2. Paket pertama yang akan
dikirimkan lewat jalur 1 dilabelkan sebagai paket 1.1, sedangkan paket ke-2 yang
dilewatkan jalur yang sama dilabelkan sebagai paket 1.2 dan paket terakhir yang
dilewatkan jalur 1 disebut sebagai paket 1.3. Sedangkan paket yang pertama yang
dikirimkan lewat jalur 2 disebut sebagai paket 2.1, paket kedua sebagai paket 2.2 dan
paket terakhir sebagai paket 2.3 Dari gambar tersebut kiranya jelas bahwa paket yang
dikirimkan diberi label jalur yang harus dilewatinya dan paket tersebut akan tiba di
stasiun yang dituju dengan urutan seperti urutan pengiriman.
Secara internal rangkaian maya ini bisa digambarkan sebagai suatu jalur yang sudah
disusun untuk berhubungan antara satu stasiun dengan stasiun yang lain. Semua paket
dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehingga akan samapi
ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat pengiriman (FIFO).

Datagram eksternal dan internal

Dalam bentuk datagram, setiap paket dikirimkan secara independen. Setiap paket diberi
label alamat tujuan. Berbeda dengan sirkit maya, datagram memungkinkan paket yang
diterima berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut dikirim. Gambar 5.5 berikut ini
akan membantu memperjelas ilustrasi.
Jaringan mempunyai satu stasiun sumber, A dan dua stasiun tujuan yakni B dan C. Paket
yang akan dikirimkan ke stasiun B diberi label alamat stasiun tujuan yakni B dan
ditambah nomor paket sehingga menjadi misalnya B.1, B.37, dsb. Demikian juga paket
yang ditujukan ke stasiun C diberi label yang serupa, misalnya paket C.5, C.17, dsb.

;;